
Menurut Indra, alasan pemerintah menaikkan harga BBM bukan karena jebolnya APBN yang digunakan untuk memberi subsidi. Melainkan, ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola konsumsi BBM di dalam negeri, sehingga membebani rakyat karena harganya terus dinaikkan.
"Kita tidak bicara kenaikan Rp 1000 sampai Rp 2000, tapi multiple effect dari itu. Sembako melambung, harga-harga naik. Ketika itu terjadi, juga akan ada beban luar biasa dari buruh. Lalu, produksi akan naik harganya berimbas pada efesiensi pekerjaan, dan PHK jadi banyak. Itu yang kita pikirkan," jelas anggota Komisi IX DPR tersebut.[dem/www.rmol.co)
Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berencana menyumbangkan sebagian gajinya untuk negara, apabila APBN benar-benar jebol bukan karena disebabkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
Posting Komentar