Kurang dari satu bulan menjelang bulan puasa, lebaran serta bersamaan
dengan pergantian tahun ajaran sekolah yang akan meningkatkan
pengeluaran masyarakat, beban masyarakat kembali ditambah seiring dengan
adanya rencana dari pemerintah untuk menaikkan harga BBM yang langsung
menyebabkan kenaikan harga-harga sembako dan pengeluaran lainnya.
Demikian
disampaikan Khoirudin pimpinan aksi yang juga Ketua Dewan Pengurus
Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Jakarta Selatan, dalam aksi
Tolak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digelar pukul 11.00
Wib hari Rabu (12/6) di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta.
Lebih
lanjut Khoirudin menyampaikan, Tanpa adanya kenaikan BBM saja
harga-harga sudah naik menjelang momen-momen tersebut, “Pemerintah harus
lebih sensitif dengan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia yang
sebagian besarnya merupakan golongan masyarakat yang masih rentan
miskin,” imbuhnya.
Aksi
Tolak Kenaikan BBM ini yang rencananya akan dihadiri oleh
ribuan kader dan massa PKS dilakukan sebagai wujud kepedulian PKS
terhadap kondisi masyarakat. “Insya Allah kader dan massa PKS sekitar
Jabodetabek akan turut meramaikan aksi Tolak Kenaikan BBM ini,” ujarnya.
Selain
masalah tersebut ada beberapa alasan lain dari aksi Tolak Kenaikan BBM,
yaitu meminta kepada pemerintah agar kesalahan dalam mengelola ekonomi
negara jangan mengorbankan masyarakat dengan menaikkan harga BBM.
“Pemerintah
perlu lebih kreatif dan bekerja keras dengan jalan tidak mengambil
cara-cara yang instan saja dalam menyelesaikan masalah.” pungkasnya.
Posting Komentar